Event 16th KOI’s Festival Opening Ceremony digelar di Gedung BRIN Innovation Convention Center (ICC) Cibinong, Jawa Barat, Jumat (26/4/2024). (Foto: Koi’s Indonesia)
JAKARTA — Event 16th KOI’s Festival Opening Ceremony digelar di Gedung BRIN Innovation Convention Center (ICC) Cibinong, Jawa Barat, Jumat (26/4/2024). Acara terbesar dari KOI Show Festival ke-16 itu pada tahun 2024 ini mengangkat tema 16TH CHAPTER OF KOI GRANDEUR.
“Setelah melewati 15 Annual KOI Show Festival yang diselenggarakan sejak tahun 2006 silam, KOI’s Festival kembali digelar pada tahun 2024 ini,” ujar Presiden KOI’s, Slamet Kurniawan, dalam 16th KOI’s Festival Opening Ceremony, Jumat (26/4/2024), yang juga dihadiri ketua panitia Hendri Sukardi dan Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, H.E. Mr. Masaki Yasushi.
Adapun acara kali ini lahir dari komunitas penghobi koi yang solid dan mengutamakan kebersamaan. Acara diselenggarakan selama tiga hari, yaitu tanggal 26 April 2024 sampai dengan 28 April 2024. Agenda acara di antaranya: Talkshow Peran Dokter Ikan di Indonesia; Pameran Bonsai dan Suiseki; Kompetisi Ikan Koi yang dinilai oleh 15 juri dari Jepang, China, Malaysia, dan Vietnam; Seminar Hewan Indonesia; Talkshow Bonsai dan Suiseki; Live Action; dan Cosplay Budaya Jepang.
Terselenggaranya acara ini didukung oleh beberapa sponsor dan kerja sama dengan BRIN sebagai penyedia tempat yaitu di Gedung BRIN ICC, Cibinong, Bogor.
Menurut Slamet, di tahun ke-16 ini, Komunitas Koi mengangkat budaya Jepang, di mana ikan koi berasal dari negara Jepang dengan tujuan menjalin persahabatan Indonesia dan Jepang.
“Selain mengangkat budaya Jepang, panitia serta komunitas koi juga tetap berkomitmen untuk tetap menjaga budaya Indonesia sehingga tercipta kolaborasi yang indah,” kata Slamet.
Slamet menambahkan, budaya lokal Indonesia yang ditunjukkan dengan adanya gelar KAROMUL WAHID Award yang merupakan penghargaan gelar tertinggi untuk ikan koi Indonesia. “Apresiasi untuk budaya alam Indonesia juga ditunjukkan di event kali ini yaitu seni suiseki yang menampilkan seni batu produk lokal Indonesia,” ujar dia.
Adapula berbagai aktivitas di event ini yang tergabung dalam KOI’s Expo dengan adanya Pameran Bonsai dan Suiseki serta Kuliner Jepang.
Slamat menjelaskan, harapan dari Komunitas Koi untuk ke depannya adalah support dan apresiasi kepada ikan koi; menjalin hubungan antarpenghobi, breeder/petani koi, dan dealer; meningkatkan nilai ekonomis, dan ajang silaturahmi antarpenghobi koi.
“Kita semua terus berproses sebagaimana bagian dari kehidupan, bagaimana membangun karakter kita melalui event yang sudah berlangsung 16 kali ini,” kata Slamet menegaskan.
Sementara itu, Dubes Jepang untuk Indonesia, H.E. Mr. Masaki Yasushi, mengucapkan terima kasih karena telah diundang dalam acara KOI’s Expo Festival yang ke-16. “Saya merasa sangat senang acara Nishiki-GOI yang mewakili budaya Jepang dapat terus menerus diadakan di Indonesia,” ujar dia.
Masaki juga menghadiri acara Indonesia-Japan Koi Show yang diadakan di Bogor pada bulan Januari 2024 lalu. “Saya ingat waktu itu Koi ditampilkan bukan hanya dari Jawa, melainkan juga dari Kalimantan dan Sumatra. Saya sangat kagum dan merasa senang ikan koi dicintai di seluruh Indonesia,” jelas dia.
Tak hanya itu, sambung Masaki, dalam KOI Expo kali ini juga menampilkan suiseki (batu air), bonsai, cosplay, dan makanan khas Jepang. “Suiseki dan bonsai, sama seperti koi, merupakan komponen penting bagi taman Jepang yang memiliki sejarah lebih dari 1.000 tahun, tentu suatu kegembiraan bagi kami budaya tradisi Jepang dikagumi oleh penggemar Indonesia,” kata dia menandaskan.