Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Dr Hasto Kristyanto (tengah) saat mengunjungi pameran produk UMKM binaan Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI) yang digelar pada Jumat (24/5/2024) hingga Minggu (24/5/2024) di Jakarta. (Foto: GNTI)
JAKARTA — Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI), organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menggelar pameran produk UMKM binaan di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, pada Jumat (24/5/2024) hingga Minggu (24/5/2024). Pameran diselenggarakan bersamaan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP.
Seusai pembukaan Rakernas PDIP yang dihadiri oleh 4.858 kader PDIP dari seluruh wilayah, Ketua Umum GNTI Prof Dr Rokhmin Dahuri MS mengunjungi stand pameran UMKM GNTI. Ketua DPP Bidang Kelautan dan Perikanan PDIP ini senang dan berterima kasih pameran produk UMKM hasil laut dan pertanian dari berbagai daerah bisa dilaksanakan dengan baik.
“Terlebih pameran ini mendapat banyak perhatian dan kunjungan dari peserta rakernas dan bahkan dari para poltisi ternama PDIP,” ujar Rokhmin dalam siaran persnya yang diterima pada Selasa (28/5/2024).
Sejumlah politisi senior PDIP tak menyia-nyiakan waktu luangnya selama rakernas dengan mengunjungi stand pameran GNTI. Di antaranya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Dr Hasto Kristyanto dan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Selain itu, tampak pula Ketua DPC PDIP Kota Sorong Edo Kondologit dan Caleg PDIP di Dapil Jawa Barat 1 Nico Siahaan.
Hasto Kristyanto menyatakan, GNTI dipersilakan mempersiapkan program-program kerakyatan untuk mem-back up pilkada serentak pada 2024 nanti.
Koordinator pameran produk UMKM binaan GNTI, H Sutrisno SE, merasa senang dan bersyukur stand pameran GNTI mendapat banyak kunjungan, meski masih banyak kekurangan dan belum dapat ditampilkan secara maksimal.
“Kami belum puas karena tidak sempat mempersiapkan dengan maksimal, semata-mata karena terbatasnya waktu yang ada untuk persiapan itu,” ujar Sutrisno, pembina lebih dari 3.000 petani jagung di Lampung.
Menurut Sutrisno, momentum pameran ini memberikan pembelajaran ke depan. Bertepatan dengan PP GNTI yang berencana mengadakan even pameran nasional bekerja sama dengan berbagai pihak, bahkan dengan pihak-pihak dalam dan luar negeri. “Ditargetkan bisa dilaksanakan maksimal dan mendapatkan hasil sebesar mungkin. Ini terkait dengan program kerja GNTI ke depan,” ujar Ketua Bidang Kerja Sama Internasional GNTI Pusat, itu.
Terkait program kerja GNTI, Sekretaris Jenderal (Sekjen) GNTI, Ama Banapon MS, mengatakan, pendekatannya harus ekonomi. Persoalan terbesar Indonesia di ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang belum terselesaikan ada pada dua sektor, yaitu kelautan dan pertanian. Mengutip Bung Hatta tentang ekonomi kerakyatan, maka harus didorong ke arah pendekatan koperasi.
Masyarakat nelayan dan petani bisa dikatakan sebagai prime mover ekonomi. Menurut Banapon, ketika terjadi krisis moneter, justru merekalah yang banyak membantu. “Kita jangan melihat pasar uang, tapi lihatlah pasar tradisional, jika masih bergerak, maka kondisi masih aman.”
Banapon mendorong pemikiran perlunya mewujudkan bank nelayan tani secara serius. Jika belum memungkinkan, bisa didorong ke BPR. Jika belum memungkinkan juga, bisa dimulai dengan Baitul Mal.
GNTI juga mencanangkan program bakti nelayan tani, yaitu semua program diarahkan kepada pemberdayaan nelayan dan petani. Untuk mewujudkan rencana tersebut, pada akhir tahun 2024 ini GNTI merencanakan event international conference dengan program Bakti Nelayan Tani.
Pada 2023 lalu, utusan Tiongkok sudah melakukan kunjungan ke GNTI untuk menawarkan program-program kerja sama yang produktif. Sebagai langkah awal, GNTI sudah menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Tiongkok. GNTI akan melakukan kunjungan balasan ke Tiongkok, diharapkan bisa menghasilkan program bersama. “Jika sudah ada kerja sama kota kembar, kita bisa lakukan kerja sama desa kembar,” ujar Banapon.
Kerja sama internasional selanjutnya, GNTI bisa melakukan dengan negara-negara serumpun: Malaysia, Thailand, Jepang, dan yang lainnya, mana yang lebih cepat dilaksanakan. “Kami optimistis bisa melakukan rencana-rencana tersebut, terlebih Ketum GNTI memang memiliki network internasional yang luas dan sangat bagus,” tegas Banapon.
Tim GNTI, sambung Banapon, sudah siap melaksanakan program-program yang dicanangkan. Karena itu GNTI optimistis mampu mewujudkan rencana skala nasional, yaitu kemandirian dan kedaulatan pangan.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menyampaikan rekomendasi hasil Rakernas V PDIP. Salah satu rekomendasi Rakernas PDIP pada poin ke sembilan: PDIP mendorong seluruh jajaran partai berpihak kepada petani, nelayan, buruh, dan seluruh lapisan masyarakat lainnya guna memerangi kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen. Ia ingin adanya penyediaan lapangan pekerjaan kepada rakyat.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bahkan menargetkan partainya menjadi pelopor bagi rakyat Indonesia. Maka dari itu, ia mewanti-wanti kepada para kader PDIP yang tidak mau bekerja untuk rakyat, silakan angkat kaki.
“Partai ini mau saya jadikan partai pelopor, kamu yang tidak bekerja untuk rakyat, out!” kata Megawati saat berpidato di penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu, (26/5/2024).
Megawati mengingatkan, seluruh kader PDIP harus memiliki skill yang apik sebagai pelayan rakyat. Oleh sebab itu, menjadi penting setiap kader terus turun ke akar rumput dan meningkatkan kemampuannya untuk membersamai rakyat.
“Seluruh kader PDI Perjuangan harus memiliki sifat progresif, revolusioner, pantang menyerah, tahan banting, dan meningkatkan kecakapannya sebagai kader partai,” tegas Megawati.
Keberpihakan PDIP kepada petani, nelayan, buruh, dan seluruh lapisan masyarakat menjadi spirit GNTI selama ini dalam kiprahnya di akar rumput.
Prof Rokhmin Dahuri di berbagai kesempatan mengatakan, PDIP memiliki komitmen yang konsisten untuk memajukan dan mensejahterakan bangsa tercinta, tercermin pada rakernas-rakernas sebelumnya yang selalu mengangkat tema yang menjadi permasalahan dan kebutuhan riil bangsa.
“Jika kita flashback memang dalam setiap rakernas PDIP itu selalu mengangkat tema-tema bagaimana membangun Indonesia itu jaya raya, maju, adil, makmur, dan berdaulat,” tegas Ketua Umum Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI) itu.