Jenderal TNI Purnawirawan Andika Perkasa. (Foto: PDIP)
JAKARTA — Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa merupakan seorang pemimpin yang percaya pada demokrasi dan menjaga nilai serta martabat yang melekat pada orang-orang yang dia pimpin. Meskipun gaya kepemimpinannya terkesan keras, Jenderal Andika Perkasa tetap mendahulukan pentingnya kerja sama antara TNI, pemerintah, dan masyarakat.
Hal itu menggambarkan komitmennya untuk memastikan TNI menjalankan tugas sesuai peraturan yang telah ditetapkan. Ini bisa menjadi modal bagi Andika dalam memimpin Jawa Tengah (Jateng).
Andika jelas memiliki komitmen tinggi dan menjamin kepastian hukum dan birokrasi yang bersih bagi para investor yang ingin berinvestasi dan membuka lapangan kerja di Jateng. Calon Gubernur (Cagub) di Pilgub Jateng 2024 ini juga menegaskan hal terpenting dalam mendorong investasi adalah jaminan keamanan dalam berusaha. Terutama pagi para investor padat karya yang akan menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Andika mengingatkan bahwa kepastian hukum harus ditegakkan. Jika tidak ada penegakan kepastian hukum, maka investor jangka panjang tidak akan sudi berinvestasi di Jateng.
Demi menggenjot investasi di Jawa Tengah, Andika akan memberikan kemudahan dalam proses perizinan bagi para investor yang berinvestasi di Jawa Tengah. Andika juga mengungkapkan rencananya untuk memberikan penghargaan kepada daerah yang mempermudah izin bagi investor dalam mengembangkan usaha.
“Saya akan pastikan karena kita sudah punya pengalaman. Kita akan pastikan ada reward dan punishment. Jika mereka membantu perizinan cepat tanpa biaya tambahan di luar yang ditetapkan dalam peraturan daerah/gubernur, mereka akan mendapatkan hadiah,” ujar Andika awal November 2024 ini.
Sebaliknya, Andika memperingatkan bahwa akan ada sanksi bagi pihak-pihak yang mempersulit masuknya investor demi kepentingan pribadi. “Bagi mereka yang lebih mementingkan diri sendiri, kita juga harus fair. Dan itu bisa kita pastikan,” kata dia.
Sebagai calon gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa memiliki visi yang jelas untuk membangun Jawa Tengah menjadi lebih baik. Visinya adalah mewujudkan Jawa Tengah yang aman, sejahtera, berdikari, dan ramah lingkungan.
Andika Perkasa ingin mengoptimalkan potensi Jateng di berbagai sektor untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Memiliki visi dan misi yang jelas, Andika siap memimpin Jawa Tengah menuju masa depan yang lebih baik.
Latar belakang militer yang kuat, kombinasi pendidikan yang mumpuni, serta rekam jejak kepemimpinan yang solid menjadi modal berharga bagi Andika Perkasa dalam membangun Jawa Tengah yang aman, sejahtera, dan berdikari. “Kita hanya bisa membangun Jawa Tengah apabila kita bersatu dan itulah makna nomor satu bagi saya dan Mas Hendrar Prihadi,” tegas Cagub Jawa Tengah yang diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP) ini.
Andika sangat meyakini, para gubernur pendahulu di Jawa Tengah telah memberikan usaha dan kerja keras dalam memajukan kesejahteraan umum. Hal itu kemudian melahirkan perubahan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Adapun kunci utamanya adalah dengan ‘persatuan’ bersama rakyat. Konsep persatuan yang diterapkan itu kemudian membuat masyarakat Jawa Tengah merasa lebih baik kondisinya seiring berjalannya waktu.
“Jadi, keinginan saya dan Mas Hendi untuk membangun Jawa Tengah, rumah kita. Rumah di mana kita semua penghuninya, pemiliknya itu merasa nyaman tinggal di rumah sendiri,” ujar Andika menjelaskan. “Rumah yang ramah untuk tamu-tamu kita, siapapun yang datang ke Jawa Tengah, rumah yang ngangeni. Itulah Jawa Tengah yang akan kami ciptakan dan kita ciptakan bersama-sama.”
Andika yang memiliki nama lengkap Fransiskus Xaverius Emanuel Andika Perkasa sejak 17 November 2021 menjabat sebagai Panglima Tertinggi TNI. Andika Perkasa kelahiran Bandung lahir pada 21 Desember 1964.Pada tahun 1987, ia lulus dari West Point dan bergabung dengan militer. Andika adalah anak dari Kolonel FX Soenarto dan Udiati.
Sebelum menjadi Panglima TNI, Andika menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Ketika bergabung dengan Resimen Baret Merah (Kopassus), ia adalah perwira pertama yang memimpin infanteri.
Jenderal TNI Andika Perkasa memiliki gelar sarjana dari Indonesia, tiga gelar master dari Amerika Serikat, dan gelar doktor dari University of California, Los Angeles. Selain itu, pada tahun 1999/2000, ia adalah lulusan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat Tertinggi. Presiden Ketujuh RI Joko Widodo menjadikannya sebagai Panglima TNI pada November 2021, menggantikan Marsekal Hadi Chajanto, yang pensiun.
Dengan latar belakang militer selama 35 tahun, membuat Andika memiliki sikap tegas dan berdedikasi tinggi terhadap institusinya sendiri yaitu TNI. Ketegasan itu menjadi modal utama baginya dalam mengubah wajah birokrasi di Jawa Tengah (Jateng) yang terkesan masih feodal dan berbelit-belit. Birokrasi yang seperti itu harus ditinggalkan untuk mengejar ketertinggalan. Andika tentu memiliki visi menjadikan birokrasi yang lebih ramping dan cepat dalam melayani masyarakat.
Agaknya tidak sulit bagi Andika untuk melakukan hal itu mengingat saat menjadi Panglima TNI, Andika juga berani menghapus tes rendang, tes akademik, dan teks keperawanan dalam perekrutan anggota TNI. Tentu semua ini dilakukannya demi memperluas kesempatan bagi mereka yang ingin masuk TNI.