Jenderal TNI Purnawirawan Andika Perkasa. (Foto: Youtube TNI AD)
JAKARTA — Sepak terjang sosok Andika Perkasa tidak perlu diragukan dalam dunia kemiliteran. Saat masih menjadi jenderal aktif, ia terbukti mampu menyatukan 14 negara Asia Pasifik karena memiliki leadership yang kuat.
Panglima Komando Indo Pasifik, Admiral John C Aquilino, menyatakan bahwa Mantan Panglima TNI tersebut adalah figur yang memiliki leadership terbaik. Andika sudah diakui secara global.
Tak main-main negara-negara besar seperti Jepang, Singapura, hingga Amerika Serikat, mampu dipersatukan oleh Andika Perkasa melalui program yang dibangun TNI, Super Garuda Shield.
Model kepemimpinan Andika selain dikenal tegas, juga punya sisi personal yang kuat dan terbukti ampuh memperbaiki sistem pertahanan Indonesia. Tentu, ini menjadi modal yang kuat bagi Jenderal TNI (Purnawirawan) itu dalam mengurus Jawa Tengah (Jateng).
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, menyebut bahwa Andika Perkasa dapat menjadi daya ledak baru. Duet antara sosok sipil dan militer akan menjadi kolaborasi yang tepat untuk menjawab kebutuhan negara dalam menyongsong masa depan.
Sebab figur sipil dari Hendrar Prihadi akan menjadi akselerator pada perkembangan Jawa Tengah. Sementara latar belakang militer dari Andika Perkasa mampu menjadi penyeimbang dalam stabilisasi negara.
“Ketika bicara soal bergabungnya sosok militer dan sipil, itu narasi besar yang menarik buat rakyat kebanyakan,” ujar Yunarto Wijaya baru-baru ini.
Oleh karena itu tidak salah jika calon gubernur (cagub) Jawa Tengah nomor urut 1, Andika Perkasa, berkomitmen untuk menjamin kepastian hukum dan birokrasi yang bersih bagi para investor yang ingin berinvestasi dan membuka lapangan kerja di Jawa Tengah.
Andika menegaskan bahwa jaminan keamanan akan mendorong para investor untuk lebih lama mengembangkan usaha mereka di daerah sehingga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
“Misalnya birokrasi, kepastian hukum, kalau kepastian hukum ini kemudian bisa dipermainkan, tidak ada kepastian bagi orang luar, khususnya yang membawa uang besar dan berinvestasi jangka panjang. Mereka ingin memastikan bahwa usaha di satu daerah itu aman. Itu yang harus kita bantu,” kata Andika baru baru ini.
Lebih lanjut, Andika menyatakan, pemerintah provinsi akan memberikan kemudahan dalam proses perizinan bagi para investor yang berinvestasi di Jawa Tengah. “Yang jelas kita provinsi akan full, kita akan dukung penuh. Kita yang diberikan amanah, kita yang akan menjadi pengawas dan sekaligus memimpin,” cetusnya.
Andika juga mengungkapkan rencananya untuk memberikan penghargaan kepada daerah yang mempermudah izin bagi investor dalam mengembangkan usaha mereka. “Saya akan pastikan karena kita sudah punya pengalaman. Kita akan pastikan ada reward dan punishment. Jika mereka membantu perizinan cepat tanpa biaya tambahan di luar yang ditetapkan dalam peraturan daerah/gubernur, mereka akan mendapatkan hadiah,” jelasnya.
Sebaliknya, Andika memperingatkan bahwa akan ada sanksi bagi pihak-pihak yang mempersulit masuknya investor demi kepentingan pribadi. “Bagi mereka yang lebih mementingkan diri sendiri, kita juga harus fair. Dan itu bisa kita pastikan,” cetus dia.
Dengan langkah-langkah tersebut, Andika berharap dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif di Jawa Tengah sehingga dapat membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat.
Andika pun berharap dengan terciptanya lapangan kerja baru maka akan mampu mengurangi jumlah pengangguran yang masih sangat tinggi di Jawa Tengah. “Mengurangi angka pengangguran adalah salah satu program saya,” tegas dia.
Saat ini tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jawa Tengah berada di angka 4,39 persen atau 940.000 penduduk. Jumlah ini menurun sebanyak 0,74 persen atau 140.000 penduduk dalam setahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2023 TPT Jateng sebesar 5,13 persen atau setara dengan 1,08 juta penduduk Jateng dalam rentang usia 15-60 tahun.