Candi Prambanan
Candi Prambanan: Keagungan Arsitektur Hindu di Tengah Jawa
10/19/20252 min read
Di antara hijaunya sawah dan langit biru yang membentang di Yogyakarta, terdapat sebuah mahakarya arsitektur yang menantang waktu: Candi Prambanan. Terletak sekitar 18 kilometer timur laut dari Yogyakarta, candi ini berdiri megah sebagai simbol kejayaan peradaban Hindu di Jawa pada abad ke-9.
Sejarah Singkat Candi Prambanan
Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 oleh Dinasti Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno. Pembangunan candi ini merupakan respons terhadap kemegahan Candi Borobudur yang dibangun oleh Dinasti Sailendra, yang merupakan saingan politik mereka. Candi ini awalnya terdiri dari sekitar 240 candi, namun seiring berjalannya waktu, banyak yang rusak akibat gempa bumi dan letusan Gunung Merapi. Pada abad ke-16, candi ini ditemukan kembali oleh para peneliti Belanda dan mulai dipugar pada awal abad ke-20.
Arsitektur dan Makna Filosofis
Candi Prambanan dibangun dengan mengikuti prinsip-prinsip arsitektur Hindu yang dikenal dengan Vastu Shastra. Kompleks candi ini dirancang menyerupai Gunung Meru, tempat tinggal para dewa dalam mitologi Hindu. Terdapat tiga candi utama yang didedikasikan untuk Trimurti: Siwa, Wisnu, dan Brahma. Candi Siwa, yang terbesar di antara ketiganya, memiliki tinggi sekitar 47 meter dan dihiasi dengan relief yang menggambarkan kisah Ramayana.
Setiap bagian dari candi ini memiliki makna filosofis yang mendalam. Bagian bawah candi melambangkan dunia manusia (Bhurloka), bagian tengah melambangkan dunia para dewa (Bhuvarloka), dan bagian atas melambangkan dunia para dewa tertinggi (Svarloka). Struktur ini mencerminkan pandangan kosmologis Hindu tentang alam semesta.
Relief dan Cerita Ramayana
Salah satu daya tarik utama Candi Prambanan adalah relief-relief yang menghiasi dinding candi. Relief-relief ini menceritakan kisah-kisah dari epos Ramayana, seperti penculikan Sita oleh Rahwana, perjuangan Rama untuk menyelamatkan Sita, dan pertempuran antara kebaikan dan kejahatan. Setiap relief disusun dengan detail yang luar biasa, menggambarkan keahlian tinggi para seniman masa itu.
Pelestarian dan Tantangan
Sebagai situs warisan dunia, Candi Prambanan menghadapi berbagai tantangan dalam pelestariannya. Pada tahun 2006, candi ini mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi yang mengguncang Yogyakarta. Namun, upaya restorasi yang intensif telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia bekerja sama dengan UNESCO untuk mengembalikan keindahan dan keutuhan candi ini.
Kesimpulan
Candi Prambanan bukan hanya sebuah bangunan batu; ia adalah simbol dari kejayaan dan kebesaran peradaban Hindu di Jawa. Dengan arsitektur yang megah, relief yang penuh makna, dan sejarah yang mendalam, candi ini terus menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah Indonesia. Mengunjungi Candi Prambanan adalah seperti membuka lembaran sejarah yang tak lekang oleh waktu, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya untuk generasi mendatang.
Baca Juga : Program opentrip Bromo start Malang menawarkan perjalanan wisata yang praktis dan terjadwal menuju Gunung Bromo. Peserta akan dijemput dari Malang, kemudian mengunjungi spot ikonik seperti Spot Sunrise Penanjakan, Lautan Pasir, dan Kawah Bromo. Paket ini cocok bagi wisatawan yang ingin berpetualang tanpa repot mengatur transportasi sendiri.
@ Copyright 2025 newspelita.com
