Monas

Monumen Nasional: Menyusuri Jejak Sejarah di Pusat Jakarta

10/25/20252 min read

a tall white monument with a clock on top of ita tall white monument with a clock on top of it

Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, terdapat sebuah monumen yang menjulang tinggi, menjadi saksi bisu perjalanan panjang bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Monumen Nasional, atau yang lebih akrab disebut Monas, bukan sekadar bangunan tinggi; ia adalah simbol perjuangan, harapan, dan identitas bangsa.

Sejarah Singkat Monas

Pembangunan Monas dimulai pada 17 Agustus 1961, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-16. Presiden Soekarno, dengan visi besar, memerintahkan pembangunan monumen ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan. Setelah 14 tahun proses pembangunan, Monas diresmikan pada 12 Juli 1975 oleh Presiden Soeharto.

Arsitektur dan Makna Filosofis

Monas dirancang oleh arsitek Frederich Silaban dengan filosofi yang mendalam. Bangunan setinggi 132 meter ini terdiri dari obelisk yang melambangkan semangat juang rakyat Indonesia. Di puncaknya, terdapat lidah api berlapis emas seberat 14,5 kilogram yang melambangkan semangat perjuangan yang tak pernah padam. Struktur Monas juga mencerminkan filosofi lingga dan yoni, simbol kesuburan dan keharmonisan dalam budaya Indonesia.

Museum Sejarah Nasional di Dalam Monas

Di bawah Monas terdapat Museum Sejarah Nasional yang menyajikan 51 diorama yang menggambarkan perjalanan sejarah Indonesia, mulai dari kehidupan prasejarah, kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, masa penjajahan, hingga proklamasi kemerdekaan. Di ruang Kemerdekaan, pengunjung dapat melihat naskah asli Proklamasi Kemerdekaan yang dibacakan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945. Museum ini menjadi sarana edukasi yang penting bagi generasi muda dan wisatawan untuk memahami sejarah bangsa.

Puncak Monas: Menyaksikan Keindahan Jakarta dari Ketinggian

Untuk mencapai puncak Monas, pengunjung dapat menggunakan lift yang tersedia. Dari puncak, terlihat pemandangan kota Jakarta yang luas dan padat. Pada malam hari, Monas dihiasi dengan lampu-lampu warna-warni yang menambah keindahan pemandangan malam kota. Pengunjung dapat menikmati panorama kota sambil merasakan semangat perjuangan yang terpancar dari Monas.

Merdeka Square: Ruang Terbuka Hijau di Tengah Kota

Monas terletak di Lapangan Merdeka, sebuah ruang terbuka hijau yang luas di pusat kota Jakarta. Area ini menjadi tempat favorit bagi warga Jakarta untuk berolahraga, bersantai, atau sekadar menikmati udara segar. Dengan pepohonan rindang dan taman yang terawat, Merdeka Square menjadi oase di tengah kesibukan kota.

Tips Mengunjungi Monas

  • Jam Operasional: Monas buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Pada hari Senin, Monas tutup untuk umum. Namun, jika hari Senin bertepatan dengan hari libur nasional, Monas tetap buka.

  • Tiket Masuk: Tiket masuk ke Monas relatif terjangkau. Pengunjung dapat membeli tiket di loket yang tersedia di sekitar area Monas.

  • Akses Transportasi: Monas dapat dijangkau dengan berbagai moda transportasi, seperti TransJakarta, KRL, atau kendaraan pribadi. Stasiun terdekat adalah Stasiun Gambir dan Juanda.

  • Fasilitas: Tersedia berbagai fasilitas di sekitar Monas, seperti area parkir, toilet, dan tempat makan. Pengunjung juga dapat membeli suvenir khas Monas sebagai kenang-kenangan.

Kesimpulan

Monas bukan sekadar monumen; ia adalah simbol perjuangan, semangat, dan identitas bangsa Indonesia. Dengan sejarah yang kaya, arsitektur yang megah, dan nilai-nilai filosofis yang mendalam, Monas menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang Indonesia. Mengunjungi Monas adalah perjalanan menelusuri jejak sejarah bangsa, merasakan semangat perjuangan, dan menikmati keindahan kota Jakarta dari ketinggian.

Baca Juga : Program opentrip Bromo start Malang menawarkan perjalanan wisata yang praktis dan terjadwal menuju Gunung Bromo. Peserta akan dijemput dari Malang, kemudian mengunjungi spot ikonik seperti Spot Sunrise Penanjakan, Lautan Pasir, dan Kawah Bromo. Paket ini cocok bagi wisatawan yang ingin berpetualang tanpa repot mengatur transportasi sendiri.